mahluk-mahluk kecil di depan mesin penghancur

tuturnya tidak lagi ramah
etika tidak lagi dimiiki
suara kian lantang dikala ia merasa bisa
siang tidak lagi jadi penghalang
malam tak akan lagi jadi masalah
gertakan paling mengerikan tidak lagi dihiraukan
bahkan suara dari orang yang dulu sangat di hormati dan disegani sekarang terabaikan sudah

kepadamu mahluk-mahluk kecil di depan mesin penghancur
ada yang menunggu di depan pintu
berharap langkah kecil nan mungil itu menghampirinya

teruntukmu mahluk-mahluk kecil didepan mesin penghancur
tersadarlah...
benda dihadapanmu telah siap merenggut nyawamu

pulanglah....
ada peluk hangat tengah menunggumu

#sajak tanpa judul 1

teruntukmu embun yang menyelimuti rerumputan disaat pagi
dengarkan alunan jiwa yang tengah bergelora
membahana mengungkap rindu yang masih dini
senandung pilu yang tak  dapat terjemahkan oleh siapa pun juga

merasakah dia akan setiap nada yang dilantunkan hati yang sedang risau
dibawah tetes hujan?
adakah getaran dalam batinnya dengan rasa yang tak tertahankan ini?
semoga saja
yah! hanya itu harapku.

rasa aneh yang kusebut jatuh cinta.

aku mengaguminya tidak tau sejak kapan?
mungkin ketika aku merasa ada getaran aneh bersemayam di dada
aku mulai menyukainya......
semenjak matanya menyiaratkan ketenangan
aku berhenti di dihatinya
ketika tidak ada lagi kutemukan jalan lain untuk keluar
buntu...
tersesaat di alam yang membuat mataku seolah tidak ingin kukedipkan
walau hanya sesaat

mataku telah dibutakan olehnya 
ketika semua pemandangan terasa indah
semua indah

mengaguminya.....
menyukainya....
semua terjadi ketika aku jatuh cinta di buatnya.

tentang amarah

hati-hati dengan bara emosi yang kian meninggi
ketika ia membesar bongkahan es abadi sekalipun tidak akan mempu memadamkannya

waspadalah ketika mulutku mulai terdiam
karena engkau tidak akan mengerti seberapa besar nyala amarah yang akan membakarmu
menghanguskan segala cita yang bersemayam dalam otakmu

bersiagalah untuk menghindar ketika detak jantungku mulai tak beraturan
berkejar-kejaran mencapai spaning tertinggi
karena ketika ia mencapai puncak, maka pecahlah pengharapanmu

tetap perhatikan tatap mataku
jangan sampai ia menembus dadamu
jangan biarkan ia membesar melampaui batas
jika engkau tidak ingin ia menyakitimu.

hati-hati....
waspada....
siaga....
jeli....
ketika amarah mulai bicara.

karenamu dan cintamu

aku yang pernah singgah di hatimu

berjanji untuk tetap mengenang

kisah itu

disaat aku terjatuh dalam dukaku karnamu

disaat itu pula aku tidak akan jadi pecundang oleh cintamu

ketika bening airmata ini mulai bicara

itu bukan karna au berduka

tetapi....

karena aku tengah berbahagia

bahagia karena telah menjadi bagian dari cintamu

bahagia karena telah menjadi pecinta hebat karnamu

jangan pernah menganggap airmata ini sebagai luka

atau juga duka

duka karna engkau melukainya

tetapi.....

kutegaskan dengan lantang sekali lagi

ini adalah serpihan bahagiaku yang tak terbatas

karenamu dan cintamu




~ untuk pecinta hebat ~

inilah cinta

dari sampah di jalanan dulu engkau memungutku. ingat tidak waktu itu? tubuhku bau, bahkan penuh dengan borok. aku masih ingat betul masa itu, tak sedetik pun engkau menutup hidung atau sekedar memalingkan wajahmu daripadaku. ah! aku benar-benar malu. bisa bertemu insan setulus dan sebijak dirimu. mungkin saja orang menganggapku tidak tau diri kini. karena engkau telah berhasil mengubah sampah menjadi segenggam emas murni. hingga kini pun tak ada yang berubah darimu atasku. saat aku lemah, terkulai tak berdaya, selalu saja ada caramu membuatku bangkit dan kuat kembali. walau aku aku tidak pernah tau kalau sebenarnya engkau juga banyak beban. tetapi cintamu atasku berhasil mengalahkan itu semua. walau aku tidak pernah berbuat apa-apa padamu, melihatku tersenyum saja sudah membuat engkau bahagia. setidaknya itulah pengakuan yang pernah aku dengar dari bibirmu

maafkan jika aku lupa

kemarin aku masih disana
mengurai tawa
membangun sebuah cerita
ada kisah di antara kita.
indah masa itu.

hingga tanpa sadar
aku terhempas di dunia yang salah
terbawa arus entah dimana aku bermuara kini
adakah masa itu tersisa dalam benakmu
aku mungkin tidak

maafkan aku atas sikap ini
entah sihir apa yang telah mengubahku
walau terkadang aku mencoba berontak,
nujum itu masih terlampau kuat menguasai ragaku.

untukmu yang kusebut sahabat

bulir-bulir airmataku masih tersisa hingga kini
meninggalkan sejuta perih
membekas, dan tak akan pernah lekang


telah kuurai beribu cerita bersamamu
semua penuh makna
dan tak akan pernah terlupa


hingga suatu ketika......


kisah itu diputarbalikkan oleh duka
menyisakan sedikit luka


untukmu yang kusebut sahabat
kapan punya waktu untuk berdebat
mengoceh tentang kisah sederhana tapi tetap nikmat

terjebak dalam diam tanpa arti

hanya diam yang dapat kuurai malam ini
nafas seolah tertahan di tenggorokan
tak ada kata
tak ada rasa
hambar tanpa makna


tentang diam ini
tentang bungkam ini
sesuatu yang tak dapat kumengerti
sungguh tak dapat kuberi arti


tak ada yang bisa menjelaskan
bahkan malam pekat sekalipun
hanya ada rasa yang tertahan






joegurning.blogspot.com

aku , kau dan senja

telah ribuan lembar kertas menjadi korban catatan hati yang risau. semenjak kepergianmu, dunia seperti telah berakhir. tak ada lagi senyum dan canda yang akan menghiasi hariku.
sejenak aku melintas diantara senja yang menjadi sahabat setia kita selama ini. dia menjadi saksi diantara kita. wali bagi kita disaat kita bergurau di ambang ketika ia hendak menutup hari. kedatanganku kali ini membuatnya bermuram durja. aku telah mencoba menutupi kegalauan hati. namun tetap saja dia mengetahuinya. kusematkan seulas senyum di bibir,wajah senja tak kunjung berubah. aku baru tersadar , ternyata tak ada kau ketika aku mengajak senja bermain.

" baiklah, aku harus jujur " seruku.
seketika senyum kelegan menghiasi wajahnya.
kuawali cerita itu dengan setetes bening yang seketika mengalir dari pelupuk mataku.
senja ikut berduka, hari seolah gelap seketika. kucoba mempertahankan senyum manis d bibir meskipun jantung seolah tersayat . tak bisa kuterima kalau dirimu tak lagi disini denganku dan senja.
ketika aku mulai bertutur, sejenak senja mengajakku bermain jenaka. aku tau itu hanya salah satu dari cara dia untuk menghiburku. tawa dan senyum yang kupaksakan seketika keluar dari bibirku.

" kau tau senja, kini dia telah pergi. rasanya kurang lengkap tanpa dia disini. satu hal yang tak bisa kuterima kalau sampai kapanpun aku tak akan lagi melihatnya dan bertemu dengannya.hanya bayang-bayang mimpi yang mampu menghadirkan sketsa semu wajahnya dalam tidurku" tuturku tanpa malu-malu.

satu hal yang tak pernah kuduga akan terjadi sore ini. ditengah isakan tangisku yang tak bisa terbendung lagi, senja membuka kisah indah diantara kami. sejenak mataku tak bisa berkedip menyaksikan masa yang tidak akan pernah kembali lagi dalam perjalanan hidupku.begitu jelas raut wajahmu disitu. senyum yang tak akan pernah luput dari memory otakku sampai kapan pun itu.
diakhir penayangan kembali senja mengejutkanku, dirimu benar-benar ada bersamanya dalam ketenangan.
sungguh tak akan ada lagi yang harus aku khawatirkan. dirimu aman bersamanya.

kuhapus titik-titik bening yang sedari tadi membanjiri wajahku.
terimakasih senja......
terimakasih juga cinta...
ada cerita diantara kita.


catatan : untukmu yang sedang berduka dalam diam.

suatu senja di pelataran wajahmu

diantara lembutnya deru nafas yang memburu. sejenak tersibak alunan gemerincing damai dalam setiap hembusannya. menatap ronamu membuat senja malu-malu tak mau beranjak. mengintip dari balik awan yang mulai menguning. terkadang merona merah ketika kau balik menatapnya. tak ingin rasanya senja menutup hari ini. tak ingin rasanya kehilangan raut wajah itu. d tahannya laju angin, d tolaknya kedatangan hujan. semata hanya ingin menikmati sketsa sederhana d wajahmu.tak sadar dia harus beranjak . keindahan itu membuatnya terlena hingga tak mampu menahan laju hari yang harus berganti. perlahan senja berganti buram. menutup pelataran indah itu dengan rasa yang tak berwarna.

Begini aku memaknai cinta

Cinta memiliki dua rasa

Indah.
adalah kata pertama yang bisa kuurai.
ada saat kau merasa nyaman
menganggap semua adalah milikmu
merasa dirimulah segalanya
dunia seperti milikmu seutuhnya.
kemudian seulas senyum akan tersemat di bibir manismu.
menandakan sebuah kepuasan
kepuasan akan indahnya perasaan itu.
serasa harimu dipenuhi bahagia.
hanya bahagia, tak ada yang lain.
hingga suatu saat dirimu seperti orang bodoh.
lupa akan segalanya
lalai akan segala tugas yang tidak seharusnya kau tunda.
energi keindahan itu telah menguras energimu.
menyita separuh pikiranmu.
bahkan rasa itu menjalar seperti virus keseluruh tubuhmu.
angan selalu diliputi rasa-rasa yang tak mau beranjak dari kata indah.
selalu, setiap saat,
kapanpun dan dimana pun kakimu berpijak.

tetapi....
Indah hanya kata awal disaat kau memulai perjalanan ini.
kamu harus bersiap dengan kata berikutnya.

Sakit.
satu kata yang mampu menggetarkan seluruh jiwa.
ada rasa perih.
seperti luka yang tak kunjung kering
ini akan membuatmu trauma
membuatmu tak ingin mengulangi indahnya cinta itu.
dalam masa itu.
dirimu menganggap dunia seolah telah berakhir.
seolah kau sendiri.
tak ada seorang pun yang bisa mendengarmu.
mendengar betapa perihnya luka itu.
kau sendiri.

dengan begitu!
disaat kau berani merasa hal yang indah,
bersiaplah untuk hal yang sangat sakit.

karena ada dua rasa dalam cinta.

aku adalah aku

jangan pernah sekalipun menyamakanku dengan dia. 

kepingan masalalu yang kelam itu 

aku bukan dia

aku adalah diriku sendiri

kau tau itu????

ah, bodohnya aku

bodohnya aku yang telah jadi bayangan ilusi masa lampaumu 

aku bukan reinkarnasi jiwa yang hilang itu.

aku bukanlah bayangan kasih yang tak sampai itu

aku adalah diriku sendiri.

penjilat yang rakus

menangis aq melihat segerombol orang tengah berpanas-panas dibawah terik matahari .raut itu melukiskan sebuah harapan yang sangat besar. bersuara lantam,berlari menerobos sekawanan yang senasib.


tetapi lihatlah.....
coba lihat yang tengah duduk manis di sana.
adakah di menoleh walau hanya sebentar. adakah tersirat dibenaknya sepercik rasa bersalah?
tak ingatkah dia akan sebuah nazar yang telah d ucapkan ketika dia bersusah payah dan berjuang supaya bisa terdiam manis d tempat nyaman itu?


dia belum menoleh.....
haruskah aq mencapmu PENJILAT?
mungkin harus kulakukan.


semoga engkau tak menyesal setelah menyimpulkan seulas senyum kebanggaan d bibirmu
kebanggan yang tidak seharusnya kau nikmati sendiri.
dasar engkau rakus.


dua gelar kehormatan untukmu, PENJILAT dan RAKUS

aq terluka.....

malam ini aq sungguh terluka......
terhimpit oleh nestapa 
dan derita.


 mengapa aq diciptakan jadi pribadi yang rumit

hingga tak seorangpun mengerti dengan hidupku yang sengit
bukannya aku pelit.
bagaimana aq bisa bersuara jika jiwaku terjepit.
terhimpit diantara relung-relung yang kelam.


andai saja engkau tau
aq terluka karenamu
aq memang bodoh
terlalu besar harapku padamu
hingga aq lupa akan keselamatan jiwaku yang terancam
karena penolakanmu


aq terluka....
diantara bayang-bayang wajahmu 
terutama jika aq ingat akan senyum itu
akh, rasanya ingin mati saja aku.


semoga kau mengerti itu
semoga saja kau dapat merasakan perih lukaku itu
semoga saja.....


itu harapku......